Museum Istano Basa Pagaruyung Merupakan Keindahan Peninggalan Kerajaan Pagaruyung

    Museum Istano Basa Pagaruyung Merupakan Keindahan Peninggalan Kerajaan Pagaruyung
    Foto : journalist.id/Dok.Instgram @molly

    TANAH DATAR - Indonesia memang mempunyai berbagai macam keindahan. Tidak hanya mengenai alamnya saja, melainkan peninggalan kerajaan yang masih tertata dengan rapi menambah kekayaan negeri ini. Sehingga, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menjelajah negeri nusantara.

    Salah satu peninggalan kerajaan yang masih megah menjulang adalah Istana Pagaruyung yang terletak di Sumatera barat. Atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan Istano Basa Pagaruyung. Destinasi wajib yang harus anda kunjungi saat berada di Kabupaten Tanah Datar.

    Istana ini merupakan peninggalan dari kerajaan Pagaruyung yang dibangu sekitar abad ke 17. Bentuknya seperti rumah panggung dengan atapnya mirip tanduk kerbau atau disebut dengan nama Ganjang.

    Ada kurang lebih 11 ganjang yang terbuat dari ijuk atau serat alami yang diolah dari pohon enau. Terdiri dari 3 lantai dengan 72 tonggak yang berfungsi sebagai penyangga. Interiornya dipenuhi dengan ornament khas minang. Kurang lebih terdapat 50 motif yang memiliki filsafah sendiri-sendiri.

    Baiklah, marilah kita menyusuri setiap ruangan yang ada di kawasan ini. Dimana, di lantai satu, anda akan disuguhkan dengan ruangan yang sangat besar. Ruangan ini digunakan untuk raja menjalankan pemerintahannya. Ada singgasana yang ditempatkan di tengahnya. Terdapat pula beberapa kamar yang digunakan untuk anak raja yang sudah menikah yang disebut dengan nama bilik. Bilik ini juga dibagi menjadi dua lagi. Dimana, ada pangkal yang digunakan untu anak tertua sang raja tinggal bersama dengan keluarga. Kemudian, ada juga ujung yang digunakan untuk anak paling muda tinggal bersama dengan keluarganya.

    Di lantai ke dua anda bisa menikmati besar ruangannya yang tidak jauh berbeda dengan lantai pertama.Disini juga tersedia bilik. Hanya saja, digunakan untuk anak raja yang belum menikah.

    Dilantai terakhir, anda akan disuguhkan tempat sang raja dalam memantau keadaan negerinya. Maklum saja lantai ini lebih tinggi, sehingga bisa melihat keadaan sekitar lebih luas serta posisinya tepat berada di bawah Ganjang.

    Tidak hanya menikmati ornament dan juga luasnya ruangan. Di istana nan megah ini anda juga disuguhkan dengan pesona berbagai macam benda koleksi yang bisa anda pelajari dan dijadikan sebagai spot foto.

    Pertama adalah Batu Tapakan, dimana koleksi ini digunakan sebagai tempat tumpuan kaki. Jadi, saat anda masuk ke istana ini, anda diwajibkan untuk mencuci kaki terlebih dahulu sebelum menginjak batu tapak ini. Disekitar batu tapak sudah ada sebuah guci yang berisi dengan air dan gayung, anda bisa memanfaatkannya.

    Kedua, Anjuang Perak yang berfungsi untuk mengadakan rapat khusus para wanita yang dipimpin oleh Bundo Kanduang

    Terdapat tiga tingkatan yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Tingkatan pertama untuk musyawarah, kedua untuk istirahat permaisuri atau Bundo Kanduang, dan terkahir untuk tempat tidur beliau.

    Selanjutnya, ada Anjuang Rajo babadiang, sama seperti halnya Anjuang Perak. Perbedaannya tempat ini digunakan untuk singgasana raja. Terdapat tiga tingkatan pula, dimana untuk yang pertama sebagai tempat sidang, kedua untuk istirahat dan ketiga untuk tidur sang raja. Terletak di pangkal rumah atau sisi sebelah kanan.

    Anjuang Parangin, tempat yang digunakan putri raja yang belum menikah dan diletakkan di lantai 2. Lalu, ada Mahligai, menyimpan berbagai benda kebesaran para raja yang dimasukkan ke dalam peti bernama Aluang Bunian.

    Tidak hanya istananya saja yang terlihat megah tetapi, anda juga bisa menikmati bangunan lainnya seperti, surau atau musholla untuk tempat peribadatan. Dapua atau dapur yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam peralatan dapur

    Di halaman istana juga terdapat Rangkiang Patah Sanbilan dengan atap gonjongnya. Ada lagi Tabuah Larangan atau berupa bedug yang dibunyikan khusus bila ingin mengadakan rapat. Ada juga Pincuran Tujuah yang berfungsi sebagai 7 buah pancuran berupa kolam yang merupakan tempat pemandian para raja. Ada juga jamban tradisional. Selanjutnya Tanjuang Mamutuih yang digunakan untuk bermain anak-anak raja yang terdapat sebuah pohon beringin.

    Istana Pagaruyung terletak di Jalan Sultan Alam Bagagarsyah, Pagaruyung, Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat 27821. Buka pada pukul 8 oagi hingga pukul 6 petang

    Menuju ke tempat ini anda bisa masuk dulu ke Bandara Internasional Minangkabau. Kemudian, anda bisa menggunakan taksi menuju ke objek wisata ini. Atau anda bisa menggunakan kendaraan pribadi dengan melewati Jalan Moh. Yamin, kemudian diteruskan  ke jalan Sutan Alam Bagagarsyah.

    Istana Pagaruyung adalah keindahan dengan berbagai macam fasilitas yang menarik untuk anda nikmati. Apalagi, anda juga bisa menyewa pakaian adat minang dengan harga 50 ribu rupiah.

    Untuk harga tiket masuknya pun cukup murah hanya dengan 15 ribu rupiah untuk nusantara dan 25 ribu rupiah untuk mancanegara. Jadi, kapan anda akan menikmati Istana Pagaruyung ini? Banyak wisawatan yang sudah menikmati dan jatuh cinta dengan objek wisata ini.

    Penulis                 : Joni Hermanto

    Sumber                : wisataalam.bpgsport.id

    pagaruyung tanahdatar
    Joni Hermanto

    Joni Hermanto

    Artikel Sebelumnya

    Pemkab Tanah Datar Mencanangkan Vaksinasi...

    Artikel Berikutnya

    Kemegahan Museum Istano Basa Pagaruyung...

    Berita terkait

    Polling Suara

    Siapakah Presiden Pilihan Anda?
    Please select an option!
    Kamu sudah mengirim pendapat ini sebelumnya!
    Siapakah Presiden Pilihan Anda?

    Total Vote: 912

    Anies Baswedan - A. Muhaimin Iskandar
    41.8 %
    Ganjar Pranowo - Mahfud MD
    14.4 %
    Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
    43.9 %
    View Options

    Rekomendasi

    Perkokoh Kemanunggalan, Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya Rutin Komsos Bersama Warga Binaan
    Ketua PT Padang Dr. Ridwan Ramli, SH., MH Resmikan Lapangan Bulutangkis PN Batusangkar 
    Satgas Yonif 115/ML Bantu Pembangunan Gedung Kantor Gereja Imanuel Yalinggua
    Kenapa Minangkabau Menganut Sistem Matrilinial?
    Orang Minangkabau

    Ikuti Kami