TANAH DATAR - Usai dilantik oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Jumat (26/2), Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar periode 2021 2026, Eka Putra dan Richi Aprian diserahkan dan diantar dengan prosesi adat kepada Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Tanah Datar, Sabtu (27/2). Penyerahan ini dilakukan oleh masing masing masing ninik mamak Bupati dan Wakil Bupati, yakninya dari Lintau Sembilan Koto dan Nagari Rao Rao.
Baca juga:
Tony Rosyid: Ma'ruf Digoyang, Ma'ruf Melawan
|
Prosesi adat itu sendiri dilansungkan di Gazebo, komplek rumah dinas Bupati Tanah Datar, Indo Jolito.
Selain ninik mamak, dalam prosesi ini juga diikuti oleh bundo kanduang dari masing masng kampung halaman keduanya.
Penyerahan secara adat telah menjadi tradisi oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar. Tradisi ini telah dimulai sejak kepemimpinan almarhum Irdinansyah Tarmizi - Zuldafri Darma.
Sekretaris LKAAM Tanah Datar, dt. Mara Bangso mengatakan prosesi penyerahan secara adat ini dilakukan sebagai penanda, Bupati dan Wakil Bupati bukan saja milik Lintau Sembilan Koto dan Nagari Rao Rao. Melainkan, keduanya telah menjadi milik masyarakat dan pemimpin bagi masyarakat Tanah Datar secara keseluruhan tanpa terkecuali.
“ prosesi dan tradisi penyerahan Bupati dan Wakil Bupati secara adat ini hanya satu satunya di Sumatera Barat. Untuk itu, perlu kita pertahankan dan lestarikan untuk masa yang akan dating, ” ungkapnya.
Ia juga mengusulkan, prosesi adat seperti ini juga dapat dilakukan terhadap pemilihan Walinagari di 75 Nagari di Tanah Datar. Tidak jauh berbeda dengan prosesi oleh Bupati dan Wakil Bupati, penyerahan secara sakral dapat dilakukan oleh ninik mamak kaum kepada Kerapatan Adat Nagari (KAN).
“ kita mengusulkan kepada Bupati dan Wakil Bupati, prosesi seperti ini juga dilakukan terhadap Walinagari nantinya, ” harap dt. Mara Bangso.
Semenetara itu, Bupati Eka Putra dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada ninik mamak dan bundo kanduang serta masyarakat Tanah Datar yang telah mempercayakan tampuk kepemimpinan untuk lima tahun kedepan kepada dirinya dan Richi Aprian. Pada kesempatan itu, ia juga berharap dukungan masyarakat dalam menjalankan visi dan misi serta realisasi janji kampanye yang telah disampaikan dahulunya.
Menurut Eka Putra, saat ini banyak persoalan yang mesti diselesaikan, seperti persoalan kantibmas dan pembangunan. Selain itu, juga terdapat persoalan remaja seperti pergaulan bebas dan narkoba pada anak kemenakan kita yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah dan pihak kepolisian saja, melainkan mesti didukung oleh ninik mamak.
“ kami mengajak ninik mamak dalam membangun daerah secara gotoroyong, bahu membahu. insyaallah Tanah Datar semakin maju dan semakin baik lagi, ” ungkapnya,
Senada dengan Bupati, Wakil Bupati Richi Aprian menyampaikan jika dalam menegakan adat basandi syara, syara basandi kitabullah (ABS-SBK) perlu dukungan seluruh pihak, terutama ninik mamak. Ia tak berkeinginan ABS SBK di Luhak Nan Tuo hanya sebagai slogan, melainkan mesti menjadi identitas bagi masyarakatnya.
“ kami tidak berkeinginan, ABS SBK hanya slogan saja, melainkan harus menjadi identitas bagi kita, ” ungkapnya.
Untuk itu katanya, ia bersama Bupati telah merencanakan adanya peningkatan anggaran terhadap LKAAM sebagai upaya mendukung penerapan ABS SBK dan pelestarian adat dan budaya di Tanah Datar.(JH)