TANAH DATAR - Bajak Gratis. Begitu nama programnya kami (Eka-Richi) berikan. Yaitu pemberian bantuan membajak sawah masyarakat Tanah Datar secara gratis, alias tidak dipungut biaya.
Kami tidak memberikan bantuan mesin bajak (alsintan) kepada kelompok tani seperti yang dipikirkan banyak orang. Namun, yang kami berikan adalah jasa membajak sawah.
Ide melahirkan program unggulan bajak gratis ini tak terlepas dari aspirasi masyarakat Kabupaten Tanah Datar sendiri. Dalam setiap kunjungan lapangan ke petani kami menangkap ini. Masyarakat (petani-red) banyak terkendala dalam biaya mengolah/membajak lahan pertaniannya. Kendala itu mulai dari keterbatasan biaya jasa membajak sawah, jumlah mesin bajak hingga antrinya pemilik sawah menunggu jadwal dari operator. Dampaknya, siklus tanam menjadi terganggu dan proses produksi pun menjadi tertunda.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari program layanan bajak gratis ini. Pertama meringankan beban petani di Kabupaten Tanah Datar. Sudah jamak kita ketahui biaya membajak/mengolah sawah cukup besar dan ini jelas membebani bagi petani. Dari 100 persen cost produksi tanaman padi 30 % sampai 35 % merupakan biaya pengolahan lahan. Inilah yang diambil alih oleh Pemkab Tanah Datar melalui layanan Bajak Gratis.
Baca juga:
Harga Gambir di Pessel Membaik
|
Kedua, mempercepat masa tanam. Terbatasnya jumlah mesin dan operator mesin di masing masing kawasan pertanian membuat para petani terpaksa masuk daftar antri untuk pengolahan lahannya. Kini dengan adanya layanan bajak gratis maka jadwal tunggu para petani dapat dipangkas.
Ketiga, kami yakin jika petani mendapatkan bantuan membajak sawah secara gratis, maka biaya produksinya akan menurun, dan otomatis pendapatannya akan meningkat. Dan kita berharap, kesejahteraan keluarga petani juga akan meningkat.
Kolaborasi
Bajak gratis ini lebih berbentuk gerakan bersama dan memberdayakan potensi yang ada dimasing masing nagari. Sepanjang di tingkat jorong/nagari tersebut tersedia mesin traktor dengan rasio yang cukup maka untuk wilayah tersebut tidak perlu diadakan mesin baru. Pengadaan mesin hanya akan dilakukan apabila komposisi luas lahan pertanian dan ketersediaan mesin sangat tidak seimbang. Itupun akan dilakukan secara bertahap.
Dimana pemberdayaannya? Melalui manajemen Brigade Alsintan mesin traktor milik kelompok tani, milik pribadi/swasta dikelola. Tegasnya mesin dan operatornya dikontrak oleh manajemen Brigade Alsintan.
Selain memberdayakan potensi yang ada di masing masing jorong dan nagari, Brigade Alsintan tak akan melampaui wilayah operasionalnya. Tegasnya, mesin dan pasukan bajak gratis di suatu kecamatan tidak akan pernah beralih dan ditugaskan pada kecamatan lain. Paling jauh turn over dari pasukan bajak gratis ini hanya dalam lingkup nagari yang sama.
Ini pulalah dasarnya kenapa simpul koordinasi Brigade Alsintan (koordinatornya-red) ditempatkan di setiap kecamatan. Bagi petani yang ingin menikmati layanan bajak gratis ini cukup mengisi aplikasi yang sudah disiapkan. Jika tidak bisa memanfaatkan android, hubungi saja manajer brigadi alsintan, maka manajer akan datang jemput bola memberikan blanko untuk diisi petani.
Setelah blanko diisi, manajer akan melakukan verifikasi dan mengukur luas lahan. Setelah proses verifikasi selesai, maka manajer akan menurunkan operator ke lahan tersebut untuk dibajak.
Diminati Petani
Program Bajak Gratis ini kita launching pada bulan Februari 2022. Namun, baru efektif dilaksanakan pada bulan Juni. Karena kita harus melaksanakan pengadaan alsintan, melakukan pelatihan untuk brigade alsintan, melakukan sosialisasi dan kegiatan lainnya untuk memastikan semuanya bisa dikerjakan dengan standar operasional prosedur yang sudah disiapkan.
Ternyata, layanan bajak Gratis dari Brigade Alsintan ini sudah mendapat respon yang sangat bagus dari masyarakat. Dikutip dari data Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar hingga 1 Agustus 2022 tercatat seluas 1.236 hektar sawah milik masyarakat telah di bajak dengan gratis oleh Brigade Alsintan. Sementara jumlah masyarakat yang menginginkan layanan bajak gratis ini dari hari ke hari terus bertambah. Hingga 31 Juli 2022 tercatat sudah mencapai 2.980 permohon yang masuk untuk mendapatkan layanan bajak gratis ini.
Dari 1.236 hektar sawah tersebut terdistribusi ke seluruh kecamatan di Kabupaten Tanah Datar. Kecamatan Batipuh merupakan kecamatan yang tertinggi realisasinya dengan capaian lebih 131, 99 hektare. Setelah itu disusul Lintau Buo seluas 130, 51 hektare, Kecamatan Sungai Tarab seluas 119, 19 hektare, Kecamatan Sungayang seluas 112, 97 hektare, Kecamatan Batipuh Selatan seluas 100, 25 hektare, Kecamatan Padang Gantiang seluas 90, 75 hektare, Lima Kaum seluas 89, 26 hektare. Sementara lima kecamatan lainnya berada rata-ratadi bawah 80 hektar.
Secara luasan memang ini masih terbilang belumlah signifikan. Namun, seiring berjalannya waktu dan terus beroperasionalnya layanan bajak gratis di nagari nagari maka luasan lahan yang dilayani bajak gratis ini akan terus bertambah. Perbedaan topografi setiap daerah serta tak meratanya ketersediaan air dan irigasi juga membuat satu kawasan dengan kawasan lain tak serentak masa tanamnya. Inipun ikut membatasi luasan lahan yang bisa dilayani oleh pasukan bajak gratis.
Betul tak ada gading yang tak retak. Sudah pasti di lapangan ditemukan beragam kendala. Meskipun begitu, rintangan dan tantangan bukanlah alasan untuk menyalahkan apalagi membuat kita patah arang untuk melayani masyarakat. Masyarakat dan petani harus dibantu. Sektor pertanian adalah prioritas dan masuk dalam program unggulan (Progul-red) Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar hingga tahun 2024. Untuk itu, monitoring dan evaluasi tetap harus lakukan. Kekurangan dan kelemahan dilapangan kita benahi secara bertahap. Kalau memang kendala dipicu oleh keterbatasan mesin bajak dan operator maka secara bertahap pula kita akan upayakan melakukan penambahan secara bertahap.
Bajak gratis hanya titik awal eksekusi dari Program Unggulan Pemkab Tanah Datar disektor pertanian. Setelah kendala pengolahan lahan ini teratasi maka program pemberdayaan lainnya segera dilakukan Pemkab Tanah Datar melalui instansi terkait. Satu diantara yang sudah mulai dilakukan adalah pendampingan tenaga ahli budi daya pertanian. Disinilah nanti transfer teknologi pertanian dilakukan kepada petani. Mulai dari teknik tanam, perawatan, ketersediaan pupuk serta teknik pemupukan, panen dan pasca panen.
Sekali lagi, ini baru langkah awal. Akan lahir beberapa terobosan baru berikutnya sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian. Harapan kita sederhana. Beberapa tahun ke depan Kabupaten Tanah Datar kembali menjadi lumbung pangan. Masyarakat dan petani terbantu. Produktivitas pertanian meningkat dan kesejahteraan petanipun bertambah. Untuk itu mari kita dukung Program Bajak Gratis ini.(JH)