TANAH DATAR - Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis dan Plt. Direktur RSUD MA Hanafiah SM Batusangkar dr. Nurman Eka Putra, Kamis (12/8) melakukan konsultasi dan koordinasi dengan dinas kesehatan Provinsi Sumatera Barat terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Tanah Datar.
Kedatangan Wakil Bupati disambut langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Arry Yuswandi bersama Kepala Bidang SDK Beniara Asmus.
Pada kesempatan itu pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat juga menyerahkan bantuan berupa baju hazmat, masker N95, kantong jenazah, peralatan rapid antigen, sepatu bot, azithromycin, vitamin C, dan handschoen non steril untuk rumah sakit M. A. Hanafiah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar.
Usai bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Wakil Bupati Richi Aprian mengatakan bahwa kedatangannya bersama rombongan untuk melakukan konsultasi dan koordinasi terkait penanganan covid 19 di Kabupaten Tanah Datar.
"Kita menyampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan bahwa kondisi di Tanah Datar seperti apa, kita juga katakan langsung bahwa saat ini sangat membutuhkan persediaan oksigen, obat-obatan, baju hazmat serta logistik lainnya untuk penanganan covid, ” sebut Richi.
“Alhamdulillah kita difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi dengan sangat baik, Kita berharap dengan melakukan koordinasi seperti ini, bisa bersama-sama berupaya mengantisipasi jangan sampai kasus covid ini tiba-tiba melonjak namun kita belum siap terkait dengan oksigen, obat-obatan maupun sarana penunjang untuk tenaga kesehatan. Tadi juga membahas masalah vaksin dan juga klaim rumah sakit terkait dengan penanganan pasien covid, ” sambungnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Arry Yuswandi menyampaikan pihaknya baru saja membahas kondisi terkini covid-19 di Kabupaten Tanah Datar bersama Wabup Richi Aprian, termasuk juga kebutuhan logistik untuk penanganannya seperti kebutuhan oksigen dan yang lainnya.
Lebih lanjut Arry menyampaikan terkait dengan oksigen, saat ini pihaknya masih belum bisa mendapatkan data yang pasti berapa jumlah kebutugan riil oksigen di seluruh rumah sakit yang ada di Sumatera Barat, hal ini dikarenakan ada beberapa rumah sakit yang belum menyampaikan laporannya melalui aplikasi Rumah Sakit online.
Terkait dengan hal tersebut, Arry mengharapkan ke depan seluruh rumah sakit bisa disiplin dalam menyampaikan laporannya sehingga pihaknya bisa menghitung berapa jumlah pasti oksigen yang dibutuhkan.
"Kalau semua rumah sakit sudah melaporkan tentu kita bisa pastikan berapa kebutuhan kita setiap hari, berapa jumlah supply dan berapa kekurangannya, " kata Arry.(JH)